Musa dalam segala kelamahan dan kelebihanya sebagai manusia, diangkat, dipilih dan dipakai Tuhan sebagai alat-Nya untuk menjadi perantara Allah dengan umat Israel. Allah mempercayakan Musa sebagai tanda dan berkat Allah bagi umat Israel sebab Allah sangat peduli akan derita dan sengsara umat-Nya Isarel di Mesir. Oleh Karena itu sebagai yang Maha Murah Allah membutuhkan manusia Musa sebagai tanda kehadiran Allah bagi Umat-Nya. “ Aku telah memperhatikan dengan sungguh kesengsaraan umat-Ku di tanah Mesir, dan Aku telah mendengar seruan mereka yang disebabkan oleh pengerah-pengerah mereka. Ya Aku mengetahui penderitaan mereka. Sebab itu Aku telah turun untuk melepaskan mereka dari tangan orang Mesir” .
Siapakah Musa itu sehingga Allah bercurhat kepadanya dan mempercayakan dirinya sebagai tanda kehadiran Allah? Apakah dia (musa) seorang malaikat yang langsung tiba-tiba datang dari surga? Apakah dia juga seorang yang hebat di hadapan Tuhan dan sesama? Tidak. Musa hanyalah manusia biasa yang tugasnya sehari-hari menggembalakan kambing domba Yitro, mertuanya. Ia tidak lebih dari itu. Tapi mengapa sampai Tuhan mempercayakan tugas suci kepadanya?
Ada beberapa keutamaan yang Tuhan lihat dari Musa, sehingga diberi kepercayaan sebagai tanda kehadiran Allah
- Rendah hati dan setia terhadap tugas: Musa sadar akan tugasnya sebagai anak mantu. Kerja dengan tekun dan setia, sekali pun hanya sebagai seorang gembala kambing domba, Ia tidak gengsi dan tidak malu.
- Tanggung jawab terhadap tugas yang dipercayakan mertua kepadanya : Musa selalu ada bersama kawanan ternaknya dan tidak membiarkan mereka hilang dan tercerai berai.
- Pasrah dan percaya akan kuasa Allah: Musa mengikuti apa yang Tuhan kehendaki. Sekali pun bagi manusia berat, tetap bersama Allah yang akan mengutusnya pasti ia bisa. Allah mengutusnya bukan supaya Musa pun turut tersiksa dan sengsara seperti orang Israel. Allah mengutusnya, karena Allah memerlukannya.
Itulah kisah panggilan dan per utusan Musa. Lalu bagaimana dengan kita??? Apakah kita beda dengan Musa? Kita pun sampai detik ini masih diperlukan Allah. Allah membutuhkan kita sebagai tanda kehadiran NYA bagi sesama. Allah tahu siapa diri kita. Banyak kekurangan dan kelemahan, tapi itu bukan menjadi masalah bagi-Nya untuk membutuhkan kita. Apakah kita yang karena kelemahan dan kerapuhan yang suka jatuh cinta dengan dosa dan salah masih juga dibutuhkan Tuhan?? Ya. Tuhan masih memerlukan kita. Namun ada juga syaratnya :
- di hadapan Tuhan dan sesama jangan pernah menganggap diri paling baik, benar dan paling suci hanya karena mau menutup-nutup kekurangan dan kesalahan. Rendah hatilah di hadapan Tuhan sebab Tuhan tahu siapa diri kita, lebih dari kita mengenal siapa diri kita. “sangkamu orang-orang Galilea itu lebih besar dosanya dari pada dosa semua orang Galilea yang lain karena mereka mengalami nasib yang demikian? Tidak, kata-Ku kepadamu. Tetapi jikalau kamu tidak bertobat kamu semua pun akan binasa dengan cara demikian.
- Pergunakanlah kesempatan yang diberikan Tuhan secara baik sehingga keselamatan itu sungguh benar-benar menjadi milik kita. Tuhan yang telah tahu siapa sesungguhnya diri kita, terus memberi kesempatan kepada kita untuk Berubah dari kesalahan dan dosa ( Jalan pertobatan) agar kita bisa menghasilkan buah yang menghidupkan dan menyelamatkan baik untuk diri maupun sesama. “Sudah tiga tahun aku datang mencari buah pada pohon ara ini, namun tidak pernah menemukannya. Sebab itu tebanglah pohon ini” oleh karena itu, Berubahlah dari sikap, kata-kata, pikiran keinginan dan perasaan yang salah baik terhadap Allah, sesama dan juga diri sendiri.
- Sebagai manusia yang punya kekurangan dan kelemahan janganlah saling menjatuhkan dan saling menghina. Namun janganlah pula sama-sama kompak untuk memelihara dan menyuburkan keburukan dan kebusukan dosa. Tapi saling menopang, saling menguatkan dan saling menyadarkan dengan semangat tobat. “tuan biarkanlah dia tumbuh selama setahun ini lagi. Aku akan mencangkul tanah sekelilingnya dan memberi pupuk kepadanya. Mungkin tahun depan akan berbuah. Jika tidak, tebanglah!
Tuhan memerlukan kita, (anda dan saya) dan Ia tidak menuntut banyak dari kita. Yang ia butuhkan hanyalah selalu ada hati untuk-Nya. Hati yang mau berubah, hati yang mau bertobat. Sungguh! Tuhan mencintai Kita. Amin. (20/03/2022 Renungan HM Prapaskah III Rd. Eddo)
Terbaik Sanyoras..,